Pengambilan data untuk penelitian

Penelitian saya bertujuan mencari teknologi yang tepat untuk memberikan listrik bagi desa-desa terpencil di Riau. Desa-desa yang dipilih khusus yang berada di pinggir sungai-sungai besar di Riau, dan teknologi yang ditawarkan berasal dari sumber energi terbarukan, khususnya energi surya, mikrohidro dan biomassa. Kajian tidak hanya pada aspek teknologi, tapi juga sosial, ekonomi, lingkungan, dan kebijakan.

Foto-foto berikut diambil saat pengambilan data-data di beberapa sungai di Riau yang dikerjakan oleh tim riset saya di Riau. Terima kasih diucapkan pada Epis (koordinator lapangan), Iyon (tim lapangan), kakanda Edison Asmisor (yang membantu komunikasi saya via email dengan tim lapangan, Kepala Desa Saik, Pulau Panjang Hulu dan Pulau Panjang Hilir, Bandi dan kawan-kawan yang membantu mendapatkan data beban, serta masyarakat ketiga desa yang ikut membantu. Jasa mereka semua sungguh berharga.

Foto-foto berikut hanya memperlihatkan salah satu diantara ratusan desa yang belum dialiri listrik di Riau. They do need help!

6 thoughts on “Pengambilan data untuk penelitian

Add yours

  1. wow gimana kalu tempat yanga ada di foto-fota diatas di jadikan sebagat tempat penilitian mahasiswa.

  2. Makanya pak Haris, saya untuk saat sekarang lebih tertarik pada teman-teman kita di kampung-kampung. Mereka belum pernah terlibat gonjang-ganjing TDL bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena mereka memang tidak punya listrik.

  3. memang energi listrik saat ini masih sangat terbatas pak kun.
    beberapa waktu lalu saya ikut sertifikasi keahlian di APEI, disalah satu pembahasan materi mereka menjelaskan rasionalisasi kenapa listrik mahal, dan ada yang sedikit aneh juga kita diminta menjelaskan kepada masyarakat. nah yang satu ini sampai sekarang saya gak mau lakukan, karena sampai dunia kiamat pun saya paling tidak sepakat kalau TDL dinaikkan walaupun dengan berbagai alasan. 🙂

  4. melihat foto (DSC00753) saya jadi teringat dengan rumah saya di kampung, Rumbio Jaya sana. Arsitekturnya lumayan mirip. Bangunan yang menjorok didepan dekat denngan tangga biasanya adalah sebuah kamar yang tidak terlalu besar. Kami menyebutnya kamar barando. Asal dari kata veranda, barangkali. kamar yang dihuni oleh anak laki-laki. Sungainya juga hampir mirip dengan sungai kampar. Ada sedikit yang ingin saya tanyakan bung….sungainya kan lumayan lebar…apa tidak dimungkinkan untuk dibuat PLTA sekalian seperti yang ada di PLTA koto panjang?
    Selamat mengerjakan Tesis dan terapkan di negeri kita yang sedang dilanda kekelaman ini.5115

Leave a comment

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑